Pengelolaan Sampah Sumenep Belum Optimal, Komisi III DPRD Sumenep Sarankan Program Tambah Kontainer

Advertisement

Pengelolaan Sampah Sumenep Belum Optimal, Komisi III DPRD Sumenep Sarankan Program Tambah Kontainer

Kamis, 11 Januari 2024

Pengelolaan Sampah Sumenep Belum Optimal, Komisi III DPRD Sumenep Sarankan Program Tambah Kontainer




Basa-Basi.Biz.Id - Pengelolaan sampah menjadi isu penting di Sumenep, Jawa Timur, dengan tantangan yang dihadapi terutama terkait keterbatasan kontainer sampah. Dalam sebuah laporan terbaru, terungkap bahwa keberadaan sampah yang berserakan di beberapa wilayah menjadi indikasi kurang optimalnya sistem pengelolaan sampah di daerah tersebut. Masalah ini diperparah dengan keterbatasan jumlah kontainer sampah yang dimiliki oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep, yang menyebabkan sulitnya proses pengumpulan dan pengelolaan sampah secara efisien.

Menurut data yang dikumpulkan, hanya ada 17 unit kontainer sampah yang dimiliki oleh DLH Sumenep. Enam di antaranya tersebar di beberapa kecamatan seperti Manding, Gapura, Batuan, Kalianget, Lenteng, dan Saronggi. Sementara itu, sisanya tersebar di wilayah Kecamatan Kota Sumenep. Keterbatasan ini diakui oleh Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) DLH Sumenep, Catur Wendra Setiady. Meski demikian, pihaknya terus berusaha untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah.

Menurut Setiady, idealnya setiap kecamatan harus dilengkapi dengan kontainer sampah. Hal ini akan memudahkan proses pengumpulan sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mengurangi kesulitan yang dialami oleh petugas saat mengangkut sampah. Namun, kendala muncul terkait dengan keterbatasan anggaran untuk membeli kontainer sampah yang harganya cukup mahal. Diperkirakan harga satu unit kontainer sampah mencapai Rp 40 juta.

Muhri, anggota Komisi III DPRD Sumenep, menyoroti urgensi penambahan kontainer sampah sebagai langkah awal dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah. Tanpa penambahan kontainer, risiko penumpukan sampah yang berdampak pada persebaran sampah di berbagai tempat menjadi lebih tinggi. Hal ini tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga mencerminkan citra Sumenep secara keseluruhan.

Pengelolaan sampah yang tidak optimal juga berpotensi merusak citra Sumenep di mata masyarakat luas. Oleh karena itu, Muhri berharap bahwa upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah harus menjadi prioritas utama dalam agenda pemerintahan daerah. Meskipun terdapat kendala anggaran, solusi yang kreatif dan kolaboratif perlu dicari untuk memastikan keberlangsungan program pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.

Selain penambahan kontainer, pendekatan yang lebih holistik juga diperlukan dalam mengatasi masalah pengelolaan sampah di Sumenep. Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah sampah serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dapat menjadi langkah awal yang signifikan. Melalui kerja sama antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. (nh)


Tags: #sumenep, #dprd sumenep, #komisi iii, #komisi iii dprd sumenep, #muhri, #muhri komisi iii dprd sumenep, #muhri dprd sumenep